Inner Psikologi
Senin, 20 November 2023
Rabu, 17 April 2013
Sisi Lain Budaya Mencoret-Coret Seragam Sekolah
Ingatkah
saat terakhir kali anda merasakan kebahagiaan yang luar biasa? Pada saat moment
bahagia tersebut semua hal yang anda lakukan terasa benar dan sulit untukd ikendalikan.
Hal ini terjadi pula pada siswa-siswa
SMA yang sangat bahagia setelah melewati ujian nasional, terpampang nyata di depan
kita mereka meluapkan kebahagiaan kelulusaan UN dengan berteriak-teriak,
berjalan bersama-sama mengunakan motor (konvoi) hingga mencoret-coret baju seragam
demi menunjukan kebahagiaan terlepas dari pendidikan menengah atas tersebut.
Menjadi
patut di koreksi dalam kebiasaan ini. Pertama, berakhirnya ujian nasional di anggap
sebagai moment bahagia? Kedua,mengapa harus mencoret-coret baju, mengapa bukan
yang lain? Hal iniseakan-akan menujukan cara mereka menumpahkan kekesalaan terhadap
pendidikan yang sudah mereka jalani. Jika benar begitu, apakah lulus atau selesai
bersekolah merupakan suatu anugrah yang luar biasa? Ada apa dengan system
pendidikan di Indonesia?
Hal
ini lah yang seharusnya kita pertanyakaan, bukan justru menyalahakan mereka meluapkan
kebahagiaan dengan mencoret-coret baju. Mungkinkah mereka bukan pelaku
kerusuhan, namun korban sebenarnya dari kebijakaan-kebijakaan yang telah
diciptakan.
Kebahagiaan
merupakaan salah satu emosi yang positif, Secar psikologis orang yang mengalami
emosi kebahagiaan yang berlebihaan cenderung di pengaruhi oleh 2 hal, berhasil mendapatkan
keinginan atau terhindar dari ketidaknyamanan. Dua hal ini menjadi dasar peninjuan
psikologis bagi setiap tindakan manusia begitu pula dengan cara individu atau manusia
mengekspresikan segala emosi mereka. Sehingga benar jika kebahagiaan lulus dari
sekolah disebabkan oleh terlepasnya mereka dari ketidaknyamaan terhadap system
pendidikaan yang ada, buruknya kredibilitas pendidikan, morat-maritnya system
pembelajaraan, ujian nasional sebagai standar serta pembelajaraan yang begitu menekan.
Kita
lihat saja contoh banyaknya siswa-siswa yang bolos saat pelajaraan berlangsung.
Merupakaan bentuk ketidaknyamaan mereka ada di sekolah, jika sekolah tersebut menyenangkan
jangankan untuk duduk beberapa saat, bahkan tinggal pun disekolah akan mereka jalani.
Dibutuhkan
perbaikan ulang tentang hal ini. Karena tidak dapat dipertahaankan lagi. Berkembangnya
suatu bangsa disebabkaan oleh baiknya kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya
dan itu akan kita dapati dengan meningkatkan mutu pendidikaan manusia yang ada di
dalamnya. Bagaimana kita akan menjalankan tujuan bersama yaitu “Pendidikaan untuk
Segenap Bangsa Indonesia” jika orang-orangnya saja menghindari pendidikan tersebut.
Menjadi hal sederhana yang penting dan dapat menjadi tujuan utama ialah bahwa mereka
para siswa nyaman dengan system pendidikan yang ada. Bukan karena lulus dari jenjang
pendidikan yang membuat mereka bahagiaa, namun karena pendididikan yang lebih tinggi
yang menanti merekalah yang menyebabkan kebahagiaan hadir dihati mereka.
Tujuan Hidup
Tujuan
hidup merupakan pertanyaan besar yang menjadi pokok utama yang selalu ada dalam
pemikiran manusia dalam rentang kehidupanya. Hampir semua orang menyakini bahwa
hidup harus memiliki tujuan, baik tujuan untuk hal-hal yang bersifat pribadi
maupun hal-hal besar yang berkaitan dengan orang lain. Sehingga pertanyaan yang
sering timbul ialah “Untuk apa Saya Hidup? Sampai kapan kah Saya hidup? Dan hal apa yang akan Saya hasilkan dalam
kehidupan?. Sadar maupun tidak hal ini menyebabkan manusia terbagai kedalam 2
kategori besar, terdapat orang yang selalu fokus dalam tujuan dan banyak pula
yang justru mengabaikanya. Dan orang-orang yang mengaggap dirinya berharga dan
berarti ialah orang-orang yang semenjak dari awal, memutuskan tujuan hidupnya
dan apa yang ingin dicapainya selama berkehidupan di dunia ini. Tidak berbeda
dengan orang-orang ini penulis juga
memiliki mimpi-mimpi serta keinginaan besar yang ingin dicapai selama masih di
beri kesempatan hidup di dunia.
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain
(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah
As-Shahihah).
Manusia
yang paling berarti ialah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Sehingga jika ditanya hal apa yang ingin dicapai, maka jawabanya ialah menghasilkan sesuatu yang bisa
bermanfaat bagi orang lain.
Hal
yang paling utama yang menjadi tujuan dalam berkehidupan penulis ialah mengabdi
kepada Agama Allah. Karena banyak orang
meyakini termasuk penulis sendiri. Agama adalah satu-satunya tujuan yang
paling tepat karena memiliki kebenaranya
yang tidak perlu diragukan lagi. Berisi bukan asumsi manusia namun fakta yang
berasal dari Tuhan. Mengabdi secara keseluruhan berusaha berada pada yang hak
dan menjauh dari berbagai kebatilan. Mungkin terdengar sedikit naïf, namun
itulah yang sangat penulis harapkan, walupun prosesnya bertahap demi bertahap.
Salah satu hal utama yang ingin dijalankan melalui perintah agama ialah
berbakti kepada orang tua. Menaik hajikan orang tua ialah keinginaan yang ingin
penulis lakukan dengan apapun cara yang terbaik.
Jika
melihat dari akademik atau keilmuaan maka akademik dan keilmuaan merupakan
minat besar yang tak dapat terbendung yang saat ini masih terus dinikmati. Hal
yang dapat membuat lupa waktu ialah menikmati pelajaraan. Bahkan tujuan
keilmuaan yang hendak dicapai ialah ingin berprestasi hingga ranah
internasional. Hal ini terinspirasi dari salah satu dosen dikampus tempat
penulis menjalankan jenjang perkuliahaan yang telah berpengalaman dalam mengisi
acara keilmuaan hingga ke berbagai negara. Semoga kelancaraan dan rido Allah
selalu penulis dapatkan untuk mencapainya.
Tidak
terlepas dari kenyataan bahwa penulis saat ini juga memiliki keinginaan yang
besar dalam kehidupan ini. Cita-cita sebagai wirausaha tidak henti-hentinya
selalu diusahakan, dari tingkat paling bawah, keatas hingga kebawah lagi
Alhamdulillah telah penulis nikmati untuk mencapainya. Memang sampai saat ini
belum menunjukan hasil yang memuaskan.
Namun kepercaya pada proses yang tidak bisa dinikmati 2 kali dan kesukses adalah
prosesnya bukan hasil, hasil adalah hadiahnya merupakan pendobrak pengerak
untuk berusaha.
Hal-hal tersebut lah yang hendak dicapai,
sehingga 3 point penting yaitu Agama, keilmuaan dan kewirausahaan merupakan
target kehidupan yang akan terus diperjuangkan. Tentunya semua orang memiliki
keinginaan serta harapan-harapan dan hal yang lebih penting dari sebuah
keinginaan dan harapan-harapan itu ialah melakukan dan mengerjakaan. 3 prinsip
yang selalu penulis lakukan dalam memulai ialah memulai dari hal yang kecil,
mulai dari diri sendiri dan mulai dari saat ini . Penulis juga yakin bahwa
pembaca mmemiliki keinginaan dan harapan yang akan dicapai. Penulis berharap
semoga harapan dan tujuan hidup yang telah direncanakan semoga diberi kelancaraan dan kemudahaan untuk mencapainya.
Amiin.
Langganan:
Komentar (Atom)






