Rabu, 17 April 2013



Sisi Lain Budaya Mencoret-Coret Seragam Sekolah

Ingatkah saat terakhir kali anda merasakan kebahagiaan yang luar biasa? Pada saat moment bahagia tersebut semua hal yang anda lakukan terasa benar dan sulit untukd ikendalikan.

Hal ini terjadi pula pada siswa-siswa SMA yang sangat bahagia setelah melewati ujian nasional, terpampang nyata di depan kita mereka meluapkan kebahagiaan kelulusaan UN dengan berteriak-teriak, berjalan bersama-sama mengunakan motor (konvoi) hingga mencoret-coret baju seragam demi menunjukan kebahagiaan terlepas dari pendidikan menengah atas tersebut.

Menjadi patut di koreksi dalam kebiasaan ini. Pertama, berakhirnya ujian nasional di anggap sebagai moment bahagia? Kedua,mengapa harus mencoret-coret baju, mengapa bukan yang lain? Hal iniseakan-akan menujukan cara mereka menumpahkan kekesalaan terhadap pendidikan yang sudah mereka jalani. Jika benar begitu, apakah lulus atau selesai bersekolah merupakan suatu anugrah yang luar biasa? Ada apa dengan system pendidikan di Indonesia?
Hal ini lah yang seharusnya kita pertanyakaan, bukan justru menyalahakan mereka meluapkan kebahagiaan dengan mencoret-coret baju. Mungkinkah mereka bukan pelaku kerusuhan, namun korban sebenarnya dari kebijakaan-kebijakaan yang telah diciptakan.
Kebahagiaan merupakaan salah satu emosi yang positif, Secar psikologis orang yang mengalami emosi kebahagiaan yang berlebihaan cenderung di pengaruhi oleh 2 hal, berhasil mendapatkan keinginan atau terhindar dari ketidaknyamanan. Dua hal ini menjadi dasar peninjuan psikologis bagi setiap tindakan manusia begitu pula dengan cara individu atau manusia mengekspresikan segala emosi mereka. Sehingga benar jika kebahagiaan lulus dari sekolah disebabkan oleh terlepasnya mereka dari ketidaknyamaan terhadap system pendidikaan yang ada, buruknya kredibilitas pendidikan, morat-maritnya system pembelajaraan, ujian nasional sebagai standar serta pembelajaraan yang begitu menekan.
Kita lihat saja contoh banyaknya siswa-siswa yang bolos saat pelajaraan berlangsung. Merupakaan bentuk ketidaknyamaan mereka ada di sekolah, jika sekolah tersebut menyenangkan jangankan untuk duduk beberapa saat, bahkan tinggal pun disekolah akan mereka jalani.
Dibutuhkan perbaikan ulang tentang hal ini. Karena tidak dapat dipertahaankan lagi. Berkembangnya suatu bangsa disebabkaan oleh baiknya kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya dan itu akan kita dapati dengan meningkatkan mutu pendidikaan manusia yang ada di dalamnya. Bagaimana kita akan menjalankan tujuan bersama yaitu “Pendidikaan untuk Segenap Bangsa Indonesia” jika orang-orangnya saja menghindari pendidikan tersebut. Menjadi hal sederhana yang penting dan dapat menjadi tujuan utama ialah bahwa mereka para siswa nyaman dengan system pendidikan yang ada. Bukan karena lulus dari jenjang pendidikan yang membuat mereka bahagiaa, namun karena pendididikan yang lebih tinggi yang menanti merekalah yang menyebabkan kebahagiaan hadir dihati mereka.


Tujuan Hidup

Tujuan hidup merupakan pertanyaan besar yang menjadi pokok utama yang selalu ada dalam pemikiran manusia dalam rentang kehidupanya. Hampir semua orang menyakini bahwa hidup harus memiliki tujuan, baik tujuan untuk hal-hal yang bersifat pribadi maupun hal-hal besar yang berkaitan dengan orang lain. Sehingga pertanyaan yang sering timbul ialah “Untuk apa Saya Hidup? Sampai kapan kah Saya hidup?  Dan hal apa yang akan Saya hasilkan dalam kehidupan?. Sadar maupun tidak hal ini menyebabkan manusia terbagai kedalam 2 kategori besar, terdapat orang yang selalu fokus dalam tujuan dan banyak pula yang justru mengabaikanya. Dan orang-orang yang mengaggap dirinya berharga dan berarti ialah orang-orang yang semenjak dari awal, memutuskan tujuan hidupnya dan apa yang ingin dicapainya selama berkehidupan di dunia ini. Tidak berbeda dengan orang-orang  ini penulis juga memiliki mimpi-mimpi serta keinginaan besar yang ingin dicapai selama masih di beri kesempatan hidup di dunia.
خير الناس أنفعهم للناس
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah).
Manusia yang paling berarti ialah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Sehingga jika ditanya hal apa yang ingin dicapai, maka jawabanya ialah menghasilkan sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain.
Hal yang paling utama yang menjadi tujuan dalam berkehidupan penulis ialah mengabdi kepada Agama Allah. Karena banyak orang  meyakini termasuk penulis sendiri. Agama adalah satu-satunya tujuan yang paling tepat  karena memiliki kebenaranya yang tidak perlu diragukan lagi. Berisi bukan asumsi manusia namun fakta yang berasal dari Tuhan. Mengabdi secara keseluruhan berusaha berada pada yang hak dan menjauh dari berbagai kebatilan. Mungkin terdengar sedikit naïf, namun itulah yang sangat penulis harapkan, walupun prosesnya bertahap demi bertahap. Salah satu hal utama yang ingin dijalankan melalui perintah agama ialah berbakti kepada orang tua. Menaik hajikan orang tua ialah keinginaan yang ingin penulis lakukan dengan apapun cara yang terbaik.
Jika melihat dari akademik atau keilmuaan maka akademik dan keilmuaan merupakan minat besar yang tak dapat terbendung yang saat ini masih terus dinikmati. Hal yang dapat membuat lupa waktu ialah menikmati pelajaraan. Bahkan tujuan keilmuaan yang hendak dicapai ialah ingin berprestasi hingga ranah internasional. Hal ini terinspirasi dari salah satu dosen dikampus tempat penulis menjalankan jenjang perkuliahaan yang telah berpengalaman dalam mengisi acara keilmuaan hingga ke berbagai negara. Semoga kelancaraan dan rido Allah selalu penulis dapatkan untuk mencapainya.
Tidak terlepas dari kenyataan bahwa penulis saat ini juga memiliki keinginaan yang besar dalam kehidupan ini. Cita-cita sebagai wirausaha tidak henti-hentinya selalu diusahakan, dari tingkat paling bawah, keatas hingga kebawah lagi Alhamdulillah telah penulis nikmati untuk mencapainya. Memang sampai saat ini belum menunjukan hasil yang  memuaskan. Namun kepercaya pada proses yang tidak bisa dinikmati 2 kali dan kesukses adalah prosesnya bukan hasil, hasil adalah hadiahnya merupakan pendobrak pengerak untuk berusaha.
 Hal-hal tersebut lah yang hendak dicapai, sehingga 3 point penting yaitu Agama, keilmuaan dan kewirausahaan merupakan target kehidupan yang akan terus diperjuangkan. Tentunya semua orang memiliki keinginaan serta harapan-harapan dan hal yang lebih penting dari sebuah keinginaan dan harapan-harapan itu ialah melakukan dan mengerjakaan. 3 prinsip yang selalu penulis lakukan dalam memulai ialah memulai dari hal yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari saat ini . Penulis juga yakin bahwa pembaca mmemiliki keinginaan dan harapan yang akan dicapai. Penulis berharap semoga harapan dan tujuan hidup yang telah direncanakan semoga diberi  kelancaraan dan kemudahaan untuk mencapainya. Amiin.