Sisi Lain Budaya Mencoret-Coret Seragam Sekolah
Ingatkah
saat terakhir kali anda merasakan kebahagiaan yang luar biasa? Pada saat moment
bahagia tersebut semua hal yang anda lakukan terasa benar dan sulit untukd ikendalikan.
Hal ini terjadi pula pada siswa-siswa
SMA yang sangat bahagia setelah melewati ujian nasional, terpampang nyata di depan
kita mereka meluapkan kebahagiaan kelulusaan UN dengan berteriak-teriak,
berjalan bersama-sama mengunakan motor (konvoi) hingga mencoret-coret baju seragam
demi menunjukan kebahagiaan terlepas dari pendidikan menengah atas tersebut.
Menjadi
patut di koreksi dalam kebiasaan ini. Pertama, berakhirnya ujian nasional di anggap
sebagai moment bahagia? Kedua,mengapa harus mencoret-coret baju, mengapa bukan
yang lain? Hal iniseakan-akan menujukan cara mereka menumpahkan kekesalaan terhadap
pendidikan yang sudah mereka jalani. Jika benar begitu, apakah lulus atau selesai
bersekolah merupakan suatu anugrah yang luar biasa? Ada apa dengan system
pendidikan di Indonesia?
Hal
ini lah yang seharusnya kita pertanyakaan, bukan justru menyalahakan mereka meluapkan
kebahagiaan dengan mencoret-coret baju. Mungkinkah mereka bukan pelaku
kerusuhan, namun korban sebenarnya dari kebijakaan-kebijakaan yang telah
diciptakan.
Kebahagiaan
merupakaan salah satu emosi yang positif, Secar psikologis orang yang mengalami
emosi kebahagiaan yang berlebihaan cenderung di pengaruhi oleh 2 hal, berhasil mendapatkan
keinginan atau terhindar dari ketidaknyamanan. Dua hal ini menjadi dasar peninjuan
psikologis bagi setiap tindakan manusia begitu pula dengan cara individu atau manusia
mengekspresikan segala emosi mereka. Sehingga benar jika kebahagiaan lulus dari
sekolah disebabkan oleh terlepasnya mereka dari ketidaknyamaan terhadap system
pendidikaan yang ada, buruknya kredibilitas pendidikan, morat-maritnya system
pembelajaraan, ujian nasional sebagai standar serta pembelajaraan yang begitu menekan.
Kita
lihat saja contoh banyaknya siswa-siswa yang bolos saat pelajaraan berlangsung.
Merupakaan bentuk ketidaknyamaan mereka ada di sekolah, jika sekolah tersebut menyenangkan
jangankan untuk duduk beberapa saat, bahkan tinggal pun disekolah akan mereka jalani.
Dibutuhkan
perbaikan ulang tentang hal ini. Karena tidak dapat dipertahaankan lagi. Berkembangnya
suatu bangsa disebabkaan oleh baiknya kualitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya
dan itu akan kita dapati dengan meningkatkan mutu pendidikaan manusia yang ada di
dalamnya. Bagaimana kita akan menjalankan tujuan bersama yaitu “Pendidikaan untuk
Segenap Bangsa Indonesia” jika orang-orangnya saja menghindari pendidikan tersebut.
Menjadi hal sederhana yang penting dan dapat menjadi tujuan utama ialah bahwa mereka
para siswa nyaman dengan system pendidikan yang ada. Bukan karena lulus dari jenjang
pendidikan yang membuat mereka bahagiaa, namun karena pendididikan yang lebih tinggi
yang menanti merekalah yang menyebabkan kebahagiaan hadir dihati mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar